1. Kondisi [kembali]
Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, Kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT dengan output berupa Logic Probe. . · Rangkaian Decoder : A = 1, B = 1, C = 0, D = 1.
2. Gambar Rangkaian Simulasi [kembali]
.png)
.png)
3. Video Simulasi [kembali]
4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]
Rangkaian ini menggunakan empat buah saklar SPDT sebagai input logika yang mewakili variabel A, B, C, dan D. Setiap saklar dapat menghasilkan logika “1” apabila dihubungkan ke sumber tegangan +5V dan logika “0” apabila dihubungkan ke ground. Keempat input ini kemudian masuk ke IC 4028 yang berfungsi sebagai BCD to Decimal Decoder.
IC 4028 membaca input dalam urutan D–C–B–A, di mana A merupakan bit paling rendah (Least Significant Bit/LSB) dan D merupakan bit paling tinggi (Most Significant Bit/MSB). Kombinasi input dari A, B, C, dan D akan membentuk bilangan biner, lalu diterjemahkan menjadi bilangan desimal. Sesuai prinsip kerja decoder, hanya satu output dari Q0 sampai Q9 yang aktif (berlogika “1”), sedangkan output lain tetap berlogika “0”.
Jika kombinasi input berada dalam rentang 0000₂ (0 desimal) hingga 1001₂ (9 desimal), maka decoder akan bekerja normal dengan mengaktifkan salah satu output sesuai angka desimal yang terbentuk. Namun, pada kondisi A=1, B=1, C=0, D=1, kombinasi input tersebut menghasilkan bilangan biner 1011₂, yang sama dengan 11 desimal. Karena IC 4028 hanya mendukung keluaran desimal 0 sampai 9, maka kondisi input 11 dianggap tidak valid. Akibatnya, tidak ada satupun output Q0–Q9 yang aktif, dan semua output tetap bernilai logika “0”.
Output akhir dari IC ini ditampilkan melalui logic probe, sehingga perubahan kondisi logika dapat diamati secara langsung sesuai kombinasi input yang valid.
5. Link Download [kembali]
Rangkaian Simulasi Download
IC 4028 Download
Saklar SPDT Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar